*****
Tok..Tok..Tok..
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Kiya setelah akhirnya pintu terbuka lebar, dan muncul sosok Bima yang masuk ke dalam. Matanya mengernyit karena si pemilik kamar tidak ada suaranya sedari tadi. Padahal dia mengetuk pintunya cukup keras. Mata Bima langsung terfokus pada sosok adiknya yang kini berbaring di atas tempat tidur dengan selimut yang menutupi hampir semua bagian tubuhnya, kecuali kepala.
Bima melangkah ke arah Kiya. Menghampiri adiknya itu lalu berdiri di sisi ranjang, laki-laki itu menatap wajah Kiya yang terlihat pucat.
Tiba-tiba suara ringisan terdengar dari mulut Kiya. Namun, matanya masih setia terpejam. Sontak saja itu membuat Bima nunduk kemudian mengulurkan tangannya, punggung tangan itu dia letakkan ke kening Kiya, dan benar saja suhu tubuh gadis itu panas sekali. Kiya demam.