Sayup-sayup terdengar suara gemercik air, membuat mata Kalea terbuka secara perlahan. Ia mencoba mengumpulkan kesadarannya.
"Loh, aku kok bisa ada di kamar? Perasaan tadi malam– astaga, pasti Bryan yang memindahkanku, dan pekerjaanku? Ya ampun!" monolog Kalea.
Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Bryan dengan handuk abu-abu yang melekat di pinggangnya, rambut basahnya yang menetes di pelipis membuat ketampanan Bryan meningkatkan berkali-kali lipat. Pandangan Kalea tak bisa berpaling dari tubuh Bryan yang seksi. Perut kotak-kotak ala roti sobek membuat Kalea semakin enggan untuk berpaling dari tubuh Bryan.
"Kamu sudah dari tadi bangunnya?" tanya Bryan saat melihat Kalea tengah duduk dan menatapnya.
Mata Bryan menyipit saat Kalea tidak menjawab pertanyaan, Bryan terkekeh saat tahu jika Kalea tengah menatap tubuhnya hingga tidak mendengar pertanyaannya barusan.
"Mau ini hm?" tanya Bryan seraya membuka handuknya dan memperlihatkan tubuh polosnya