Richard sarapan dengan canggung bersama Fay. Ia pria normal, saat melihat dada Fay, tampak menyembul, otak liarnya langsung bekerja. Apa lagi ke duanya sudah berciuman semalam. Richard tahu bagaimana tasanya bibir Fay yang manis dan juga kenyal. Jika saja Fay seperti wanita-wanita yang gampang ia tiduri, maka Richard akan menerjang Fay saat ini juga.
"Ehem!" Richard berdehem untuk mengurangi pikiran liarnya yang mulai tidak terkendali.
"Kenapa?" tanya Fay ketus.
"Tidak apa-apa," jawab Richard dan melanjutkan sarapannya.
Fay tahu jika Richard merasa canggung dengan nya ia juga tahu jika sedari tadi Richard memperhatikannya, bahkan Fay bisa tahu jika sesuatu tengah berdiri tegak di balik celana Richard.
"Aku sudah selesai. Ini obatmu nanti istirahatlah. Jangan terlalu banyak gerak dulu, wajahmu masih terlihat pucat. Jika kamu menurut besok juga kamu sudah pulih, dan lusa kamu sudah bisa bekerja lagi," ucap Fay.
"Iya, terima kasih," ucap Richard.