"Kanaya," panggil Amel dengan mata berkaca-kaca, hatinya begitu terenyuh melihat wajah perempuan yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri itu.
"Tante," balas Kanaya seraya mencium tangan Amel.
"Ya ampun, Kanaya. Tante kangen banget sama kamu," ujar Amel. Tanpa berpikir panjang lagi Amel segera membawa Kanaya ke dalam pelukannya. Dia memeluk Kanaya dengan sangat erat, dia juga mengelus rambut pirang gadis itu dengan penuh kasih sayang.
"Kanaya, kamu apa kabar, Sayang?" tanya Amel, suaranya parau seperti orang yang sedang menahan tangisnya.