"Nayla," panggil Reno lagi seraya menyentuh pundak Nayla.
"Eh, i–iya," sahut Nayla setengah gelagapan karena dia begitu hanyut dalam pikirannya.
"Kamu lagi mikirin apa sih, Nay?" tanya Reno.
Bola mata Nayla menatap Reno dengan seksama seolah dia ingin mengatakan sesuatu tapi masih di penuhi oleh keraguan.
"Kenapa sih, Nay? Kok ngeliatin aku nya kayak gitu banget," Reno menjadi salah tingkah.
"Ren, apa menurut Lo gue yang terlalu terobsesi karena Arkan. Jadi gue ngeliat Lo kayak mirip banget sama Arkan tingkahnya, ya meskipun kadang-kadang sih," Nayla menanyakan pendapat Reno agar dia tidak terlalu merasa kebingungan.
"Tuh kan, Nayla pasti masih mikirin soal itu. Aduh, apa yang harus aku jawab supaya Nayla gak usah lagi cari tau tentang itu," batin Reno.