Hari-hari yang ku lewati rasanya sama saja, pagi beres-beres, masak, nyuci, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya.
Setelah mandi dan shalat duha, aku biasanya duduk nonton tv, rebahan, dan makan, begitu setiap hari. Membosankan bukan?.
Sementara Kak Zein, pagi-pagi sudah berangkat kerumah sakit tanpa menyentuh sarapan ataupun kopi yang kubuat setiap hari untuknya. Lalu dia akan pulang pada malam hari, dan tentu saja tanpa memakan makanan yang sudah ku siapkan untuknya
Selama ini aku cukup sabar menghadapi sikap dinginnya, dan aku masih berusaha untuk menjadi istri yang baik.
Rasanya aku seperti hidup sendiri dirumah ini, tanpa ada satu orang pun yang bisa kuajak bicara, dan aku tidak bisa keluar rumah tanpa izin dari suamiku, sedangkan dia bahkan tidak ingin bicara padaku. Ya itulah aku, seorang istri yang tak dianggap.
Pagi itu, seperti biasa aku telah menyiapkan sarapan dan kopi untuknya.