Aku tahu mungkin jawabanku barusan sangat menyakitkan bagi Kak Zein, aku bisa lihat dari manik matanya yang menunjukkan bahwa dia kecewa. Kak Zein diam untuk beberapa saat, setelah kesadarannya terkumpul dia buru-buru bangkit dan duduk di samping tempat tidur.
Aku sendiri pun langsung bangun dan duduk, aku hanya bisa menunduk karena bagaimana pun aku telah menyakiti perasaan seseorang di malam pertama pernikahan kami.
Sebenarnya aku pun merasa sedikit bersalah karenanya tapi mau bagaimana lagi, hatiku benar-benar menolak, aku tidak bisa melakukannya dengan orang yang tidak aku cintai. Bahkan, wajah Kak Zein sempat berubah menjadi wajah Reyhan di mataku meski hanya sekilas.
"Kak, maaf ...," hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku.