"Kok Lo ada di sini?" tanya Kanaya dan Devan secara bersamaan. Kemudian mereka sama-sama terdiam dan merasa salah tingkah sendiri karena mengucapkan hal itu secara bersamaan.
"Lo duluan," ucap Devan dan Kanaya secara bersamaan lagi. Mereka berdua saling molotot satu sama lain.
"Oke, Mamih sakit dan di rawat di sini,"
"Oke, Papah gue sakit dan di rawat di sini," kata keduanya yang nyaris saja bersamaan lagi untuk yang ketiga kalinya.
Kedua orang itu saling terbelalak begitu alasan mereka masing-masing berada di sini.
"Ternyata Om Anggara di rawat di rumah sakit ini juga," kata Kanaya dalam hati.
"Oh ternyata ibunya Kanaya juga di rawat di sini. Kok bisa sama ya, apa mungkin gue emang sebenernya jodoh sama Kanaya?" tanya Devan dalam hati sambil berusaha menahan senyumnya sendiri.
"Jadi ... ibu Lo di rawat di sini juga?" tanya Devan untuk kembali memulai pembicaraan.
"Iya, Ibu gue ada di sini juga," jawab Kanaya.