"Kenapa kamu teh mukanya tegang banget sih? Padaha saya mah Cuma tanya biasa aja. Apa kamu lagi liatin anak burung di atas pohon?" tanya Tarno.
"Ah, iya itu. Aku ... Aku liat anak burung di atas pohon itu," jawab Reno sambil tersenyum.
"Oh gitu. Ya udah atuh, anak burung mah udah gak penting. Temen-temen yang lain udah pada nunggu di parkiran. Kamu mau bareng sama kita gak? Kalau enggak, kamu pasti di tinggal sama si Nathan. Kalau menurut saya mah, kamu ikut aja bareng sama kita ke rumah Nayla," ujar Tarno.
"Emangnya lo mau ke mana, Ren? Kok kalian semua mau ke rumah Nayla, Emangnya mau apa? Si Nathan ikut gak ke sana?" Arkan mencecar Nayla dengan berbagai macam pertanyaan.
Tentu saja Reno tidak bisa langsung menjawabnya karena saat itu di sampingnya ada Tarno, pasti Tarno akan merasa curiga.
"Gimana, Ren? Aih, kenapa kamu teh malah bengong. Itu yang lain udah pada nunggu," tegur Tarno. Dia memandang Reno dengan pandangan aneh.