Tapi sekali lagi Kanaya tidak ingin melepaskan kesuciannya hanya untuk seseorang yang belum tentu jadi jodohnya. Lalu jika begitu apa bedanya dia dengan Nindy? Meskipun Kanaya tahu bahwa Kenan tak akan sampai ke tahap itu, tapi tetap saja siapa yang bisa menjamin, apalagi ketika Kenan sudah melihat tubuhnya di balik handuk tanpa sehelai benang pun, bukan tidak mungkin kalau Kenan akan terbawa napsu dan melakukan hal yang tidak di inginkan. Maka dia lebih memilih untuk menghentikan ini sebelum terlambat.
Tangan Kenan sudah menyentuh handuk Kanaya, sekali tarika saja handuk itu pasti akan segera melorot dan sudah pasti seluruh tubuh Kanaya akan terpampang jelas di depan mata Kenan. Hasrat Kenan rasanya sudah mencapai puncak, dia bahkan tak berpikir jauh lagi.
Dalam benak Kenan sudah terbayang jelas, bagaimana indahnya dua buah gunung kembar yang kenyal dan juga besar itu. Pasti akan sangat menyenangkan rasanya bisa memainkannya, apalagi kalau sampai bisa melahapnya.