"This is ball …," Gerry memberikan bola tersebut tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya karena memang tidak tahu harus berkata apa lagi selain itu.
"Thank you …." Sama hal nya dengan Gerry, Nindy pun tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, tapi bukan karena dia tidak bisa bahasa Inggris seperti Gerry. Hanya saja ada sesuatu yang begitu menggelitik hatinya.
Nindy sangat terkejut melihat laki-laki yang berdiri di depannya, entah ini hanya soal kemiripan saja atau memang dia orang yang sama, Nindy tak tahu.
"Dia … gimana bisa gue ketemu dia di sini? Apa Cuma mukanya aja yang mirip atau …," Nindy bertanya-tanya dalam hati. "Tapi, kayaknya gak mungkin deh. Orang itu pasti Cuma mirip aja." Nindy menyanggah pendapatnya sendiri. Meskipun jarak dari Indonesia ke Singapura itu tidak jauh tapi rasanya mustahil kalau dia bisa bertemu dengan orang yang baru dia lihat satu kali dengan secara kebetulan di sini. Dunia memang sempit, tapi apakah sesempit itu?