Arkan sedikit mengerutkan keningnya, "Kalau itu sih, tergantung ya. Tergantung cerita kamu," kata Arkan.
"Ah, jangan gitu dong. Pokoknya apa pun yang mau aku ceritain sama kamu, kamu harus janji kalau kamu gak akan marah sama aku," pinta Nayla sambil sedikit merajuk.
"Eum, gimana ya …?" Arkan masih saja menggoda pacarnya itu. Padahal Arkan pun tak ada niatan untuk marah sama sekali apa pun yang akan Nayla ceritakan, Arkan tak akan marah dia hanya ingin menggoda Nayla saja.
"Ih, ayo lah. Jangan marah, ya udah kalau marah aku gak akan cerita apa pun sama kamu," Nayla balik mengancam.
"Iya, iya. Enggak, Putri Kecebong. Aku gak akan marah sama kamu, lagian mana bisa aku marah sama cewek secantik kamu," Arkan menjawil hidung mancung Nayla.
"Ih, gombal Mulu," Nayla sudah memasang wajah cemberut. Matanya yang sembab karena habis menangis, membuat dia terlihat sangat semakin menggemaskan.