Vivi berjalan lebih dulu di depan Nathan, dia sangat senang karena akhirnya Nathan mau menuruti keinginannya untuk naik permainan itu. Dia segera memesan dua tiket di loket.
"Bang, beli tiketnya dua," kata Vivi.
"Ini, jadi dua puluh ribu aja," penjaga loket menyerahkan dua buah tiket kepada Vivi.
"Oke, bentar ya, Bang,"
Vivi berbalik badan, dia lihat Nathan seperti orang yang sedang gelisah. Vivi tahu bahwa Nathan itu memang sebenarnya takut untuk menaiki permainan itu.
"Kak Nathan, kenapa? Kok bengong terus sih. Kak Nathan takut ya. Kalau misalnya Kak Nathan takut ya udah deh gak usah jadi naiknya, gak apa-apa kok. Biar kita naik yang lain aja, kalau emang Kak Nathan takut," Vivi sengaja mengulang beberapa kata takut dan sedikit memberikan penekanan di dalamnya agar Nathan merasa semakin terpojok.
"Apa sih, udah berapa kali Kak Nathan bilang kalau Kak Nathan itu gak takut. Ya udah, ayok naik. Udah beli kan tiketnya?" tanya Nathan.