Reno sudah menahan napasnya sejak tadi, peluh pun sudah bercucuran di wajahnya, dia benar-benar ketakutan.
Pak Samuel menarik kenopnya, pintu itu sudah hampir terbuka, ketika tiba-tiba saja ...
"Papih, udah pulang?" sapa Aurora yang berdiri di depan kamarnya dengan wajah khas orang bangun tidur.
"Eh, Mamih," Samuel mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. Dia menghampiri istrinya terlebih dahulu.
"Huh, Ya ampun, hampir aja copot jantungku," kata Reno dalam hati. Anak itu mengusap-usap dadanya yang sedari tadi terasa sangat sesak. Napasnya pun masih memburu bagaikan habis lari 30 putaran. Tapi setidaknya, dia bisa sedikit bernapas lega.
"Papih, ngapain berdiri di sana?" tanya Aurora.
"Itu loh, Mih. Tadi, Papih denger kaya ada suara barang jatuh dari kamar Arkan. Papih kira Mamih ada di dalem," jawab Samuel, matanya tak bisa lepas dari pintu kamar yang masih tertutup itu.
"Enggak, kok, Mamih tidur di kamar. Mungkin Papih salah denger kali,"