Kaki itu terus berlari menyusuri koridor rumah sakit yang tampak sepi juga dingin, sesekali tangan orang itu mengusap air mata yang terus membasahi pipinya. Sama halnya dengan kaki yang terus berlari dengan cepat, jantungnya pun berdetak begitu cepat. Ia terus memaksa agar otaknya bisa berpikir positif dan orang yang paling berjasa di hidupnya akan baik-baik saja.
Dengan setia Davi berada di belakang gadis itu, ia ikut berlari sama seperti Alika. Bukan hanya Alika saja yang merasa khawatir dengan keadaan Linda, dirinya pun sama namun ia berusaha untuk tidak menampilkan itu semua demi Alika. Davi tidak ingin membuat Alika semakin sedih, ia harus bisa menutupi itu dan menguatkan Alika.
Alika memberhentikan langkahnya ketika melihat sebuah ruangan bertuliskan UGD. Ia berjalan gontai menghampiri pintu yang di atasnya terdapat sebuah kaca kecil, sehingga mampu membuatnya melihat Linda yang terbaring di sana sedang diperiksa seorang dokter.