Yuza POV.
Seketika dunia ku runtuh, 2 tahun menjadi dokter umum dan 3 tahun menjadi dokter bedah membuatku memiliki banyak pengalaman, kredibilitas ku tidak harus di pertanyakan lagi, semua orang selalu suka dengan penanganan yang aku berikan, tidak pernah gagal dalam segala hal.
Namun tidak dengan hari ini, aku membunuh satu orang, dadaku sesak menerima kenyataan gila ini, karena jika ku posisikan beliau sebagai Ibuku, akan sangat berat rasanya untuk melepaskannya pergi.
Berulang kali aku meminta maaf kepada jasad pasienku, walaupun memang percuma hanya saja aku ingin beliau tau jika aku sangat menyesal karena tidak mampu menyelamatkannya.
Tanganku bergetar, hanya ada satu nama yang berada di pencarain teratas otak ku, aku langsung mencari kontaknya, suara ku terdengar panik, yang juga membuat Atta tak kalah kebingungan.
Aku ingin dia menemuiku, walaupun aku tak yakin dia mau.
"Tolong saya Atta, saya mohon"
