"Mil, maafin saya"
Pras terdiam, menikmati setiap rintik hujan yang mulai jatuh membasahi bumi sore ini, dia menyempatkan diri untuk berkunjung, sedikit berkeluh kesah dengan laki-laki yang telah meletakan tanggung jawab besar di pundaknya selama ini.
"Saya mencintai Atta, tapi saya menepis perasaan ini, saya menyakitinya" Pras mengepalkan tangannya, kala rasa bersalah itu hadir kembali dalam dirinya.
Bahkan untuk mengakui perasaannya saja dia tidak punya nyali, tak ada satu orangpun yang melarangnya untuk mencintai Atta, hanya ketakutan bodohnya yang membuat semua keadaan ini menjadi runyam.
"Atta udah sembuh Mil, dia gak bakal kesusahan nafas lagi"
Jujur dia senang dengan semua ini, bahkan dua hari yang lalu adalah kepulangan Atta dari London, tapi bahkan sampai hari ini dia masih tak menjenguk gadis itu.
"Saya pengecut Mil, saya akui kalau saya cuma anggap Atta itu adik saya" dia terkekeh, air matanya mengalir begitu saja bersamaan dengan hujan.