"Sayang, pelipis anak aku kenapa lebam gini?" Ucapnya yang membuat Senja bungkam.
Lalu Elang melihat beberapa lebam lainnya di kening Senja, bahkan bekas cekikan di lehernya, walaupun tak terlalu kentara jika dilihat dari jauh.
"Sayang"
"Dicubit setan kali bang El"
Elang menatap Mika tak percaya, tapi ada benarnya, karena beberapa hari yang lalu Mika juga lebam, padahal tidak kenapa-napa, namun Albani bilang jika dia kecapekan dan pasti lebam itu darah bekunya.
"Sayang, ati-ati loh, setan doyannya yang lucu-lucu kayak kalian"
Bukannya tertawa Senja malah hampir saja kehilangan nafasnya, karena memikirkan alasan apa yang harus dia berikan kepada Elang nantinya.
"Ya udah Bang, aku sama Nanik balik ya, Senja pulang ama abang aja, aku mau masak sekalian buat makan malam, makan siangnya nanti aku kirimin"
"Ya Den, saya anter lagi nanti, saya pengen dibuatin burjo ama bumil" Nanik terkekeh, karena keracunan Elang waktu itu, malah dia jadi suka burjo bikinan Mika.