Senja POV.
Aku tak terlalu paham bagaimana cara takdir menjelaskan tentang diriku, bagaimana dia menyikitiku atau menciptakan kebahagiaan untuk ku.
Bahkan, aku selalu marah dengan segala hal gila yang Tuhan berikan untuk ku, atau yang bahkan sedang aku alami saat ini.
Masa lalu, adalah dua kata memuakan yang sampai saat ini tidak aku sukai, aku selalu takut dengan orang-orang yang terlibat dengan masa itu, bahkan juga membencinya.
Sekarang, tubuhku lemah sekali rasanya, aku bahkan tak sanggup untuk berdiri, setelah apa yang Biru lakukan kepadaku.
Dia menciumku, namun hari ini sangat lembut, tapi aku tetap tidak menyukainya.
Lelaki itu membuatku menggunakan rasa benciku dengan berlebihan.
"Brengsek"
Aku mengelap bibirku brutal, menghapus semuanya, bahkan aku menangis marah dengan semua ini.
Lambat laun cinta itu akan menjadi hampa lalu menghilang begitu saja, bukan perihal kecewa hanya saja sudah tidak ada lagi yang mampu menghargai keberadaannya.
