Elang gugup, dan hari ini bahkan dia belum makan apapun, kampusnya ramai, namun Senja memutuskan untuk di mobil saja, karena memang ribet kan mau ambil kursi roda dan jalanin itu kemana-mana.
"Aku takut gak lulus sayang" Elang meletakan kepalanya di paha Senja.
"Jangan gitu ih, optimis dong kamu" Senja mencoba menenangkannya.
"Aku tetep aja takut, peluk aku" pintanya.
Senja memutar matanya malas, namun tetap memeluk suaminya itu, dia juga ikut berdebar, tapi ya mau gimana lagi, toh hari ini penentuannya.
"Ayok kamu bisa kok, semangat sayang" Senja mencium kepala Elang lama.
Lelaki itu menghembuskan nafasnya gusar, sulit untuk mengendalikan detak jantungnya kali ini, karena memang tidak mudah untuknya, dia cuma berharap ketakutannya tak akan pernah menjadi kenyataan, nantinya.
"Bismillah dulu sayang" teriak Senja.