"Kesini lo" Elang sengaja membuka pintu kamar Senja sehingga istrinya bisa mendengar apa yang Elang katakan kepada Rose.
"Rose, lo gak berhak kayak gini, dia lagi hamil, kalau dia gak hamil lo mau ajak baku hantam sah sah aja gue biarin, tapi gak dengan nyakitin wanita hamil kayak gitu"
Senja bingung dengan maksud Elang, namun dia memilih untuk tidak ikut campur, membiarkan lelaki itu menyelesaikan maksudnya, namun perkataan setelahnya membuat Senja terkejut bukan main.
"Lo fikir lo tampar Mika, lo tendang dia, semuanya bakalan menyelesaikan semuanya? Yang ada lo tambah kesel, Gak ada yang bisa balesin dendam manusia kecuali Tuhannya Rose, sadar." Elang berucap dengan nada kesal.
Senja naik ke kursi rodanya dengan susah payah, dia tidak perlu repot-repot untuk mengayuhnya karena Albani membelikan kursi elektrik untuknya.
"Gue tau El, cuma gue gak bisa lupain itu, lo gak ada waktu itu, jadi lo bisa gampang banget ngomongnya" Rose tak mau kalah.