"Gimana keadaan Senja Jen?"
Jennie menghentikan sendokannya pada bubur kacang hijau yang hampir matang itu, dia cukup bingung bagaimana caranya untuk memperbaiki semua ini, karena jelas sekali terlihat jika Senja benar-benar membentangkan jarak dengannya.
"Udah membaik"
"Kalau sama lo?"
"Ya gitu deh Ren, dia masih gak mau ngomong sama gue"
Bubur kacang hijau sudah matang sepertinya, Jennie memindahkannya ke dalam mangkok besar dan juga piring kecil untuk Irene, karena dia tau Irene sudah mengincar itu sedari tadi.
"Kepikiran gak sih lo pas Rose bilang arwah Senja ada pas lo marah-marah itu bener? Secara anak gue indigo kek Bapaknya"
"Apa iya? Kalau iya dia denger semuanya maksud lo?"
"Ya bisa aja kan?"
"Jadi dia gak lupa ingatan? Cuma pura-pura?"
"Lo bisa check sendiri, gue curiganya sih gak, soalnya dia ngeliat lo kayak ngeliat musuh, lo bayangin aja orang amnesia bisa emang benci banget sama seseorang? Gak masuk akal kan?"
"Ya, dan dia cuma marah sama gue doang"
