"Gue udah bilang gak usah ikut campur sama masalah gue Mi"
Teriakan itu menggema, tak ada yang bisa Bumi lakukan selain membiarkan Tasya dengan emosinya.
Dia hanya mengunci mobilnya dan mencoba untuk bertahan seharian disini, walaupun tanpa makan sekalipun.
"Gak ada gunanya lo teriak-teriak"
"Kenapa sih lo belain dia"
"Sya, jangan bodoh"
"Gue cuma pengen Elang kembali sama gue apa gue salah"
Bumi merenggangkan ototnya, menghembuskan nafas kasar, serta mulai menyadari berbicara dengan Tasya adalah hal yang sia-sia.
"So? Lo mau berjuang kayak apapun ya dia gak mau jadi milik lo"
Seakan tak mendengarkan apapun yang Bumi katakan padanya, Tasya mencoba untuk membuka pintu mobil itu paksa, tak peduli dengan apapun yang akan dibicarakan oleh Bumi nantinya.
Dia marah, dia merasa bersalah jika masih membiarkan ini terjadi, membuat Tasya berharap jika semua ini masih bisa dia gapai itu terlalu jahat.