Rose P. O. V.
Aku cukup terkejut kala Mamaku menarikku menuju rumah sakit, jujur nyawaku belum terkumpul sepenuhnya, aku sedang tidur tadi, sumpah aku memaki Mamaku di dalam hatiku saat ini.
Di lorong rumah sakit aku melihat semua keluarga Senja kecuali sang Bunda, dan jangan lupakan wajah Elang yang babak belur, sebenarnya ini ada apa?.
Om Albani berteriak histeris, memaki Elang dengan kata-kata suami tidak bertanggung jawab, suami siapa? dengan siapa Elang menikah sebenarnya.
Tapi aku melihat Senja berdiri di sebelahku, dia menatap semua orang dengan sendu, lalu aku menanyakannya.
"Sen lo ngapain disini?"
Semua orang melirikku bingung, Atta menyikutku keras, menanyaiku sedang berbicara dengan siapa.
"Kak ngomong ama siapa"
"Ini, ama Senja, pucet banget muka lo kayak gak makan"
"Huh?"
Namun penjelasan dokter Nia setelahnya membuat kesadaranku berkumpul, aku mencoba menyentuhnya namun sia-sia, dia tidak bisa ku sentuh sedikitpun.