"Aku mau minum Bi"
Jakarta diguyur hujan deras, kali pertama tanpa sehelai benangpun di dalam selimut, ya semuanya terjadi, di luar kendali mereka.
"Mau makan juga? Aku pesenin?"
Senja tersenyum, menarik kekasihnya itu ke dalam pelukannya, dan Biru tidak menolak dia kembali sibuk menciumi bibir ranum nan manis milik Senja.
Sudah seminggu semenjak kejadian di rumah sakit itu, Biru tidak pernah main-main dengan perkataannya, dia membawa kedua orang tuanya untuk menemui orang tua Senja, dan respon dari mereka juga positif.
"Aku mau kita nikah secepatnya"
Gadis jangkung itu terdiam, dia bahkan tak yakin dengan ini semua.
"Bi, kalau kamu nikahin aku kamu gak bisa punya anak"
"Mulai lagi, kan aku udah bilang, aku gak peduli"
"Tapi aku peduli Bi"
Biru menatapku sendu, tapi aku tetap dengan pendirianku, aku tak mau menikah dengan siapapun, karena mustahil.
"Gak melulu soal anak, orang tua aku juga gak masalah kan?"
"Ya tapi gak tau kedepannya gimana kan? Masa gak punya anak sih"