Sudah 2 jam Senja berdiam, meremas perutnya keras lalu sesekali berteriak, dia cacat, dia sudah tidak lagi memiliki apa yang seharusnya wanita miliki, masa depannya hancur, apa yang harusnya dia lakukan saat ini, menikah? Omong kosong.
Tak hujan, namun perasaannya basah, hidupnya kelam, tapi dia tetap hidup dan itu menyebalkan.
Sedari tadi Bumi menatapnya tenang, dia tau Senja pasti kecewa dengan semua ini, hanya saja yang mereka lakukan semata-mata untuk kebaikannya juga.
"Sen makan dulu"
"Lo bisa keluar aja gak sih?"
"Gak"
"Mi gue mau sendiri"
"Ya tinggal anggap aja gue gak ada"
"BUMI" Senja berteriak marah.
"Kenapa? Lo marah? Kenapa? Lo kehilangan semuanya? Lo ngerasa gak bisa jadi wanita seutuhnya? Lo sa..
"Stop, diem gue gak mau denger apapun"
"Lo cuma tutup mata lo, banyak orang yang bakal terima kekurangan lo, termasuk gue"
"Bullshit, gak usah sok ngehibur gue, gue gak butuh"