Tak ada waktu yang mampu berhenti, maunya berjalan tanpa jeda, lagi dan lagi suasana berganti, untuk setiap umat akan selalu ada tahun baru dihidup mereka.
Kembang apipun menguar diudara, beberapa bulan terburuk kembali mereka lewati, kala tak lagi ada respon yang Senja berikan atas lelucon yang mereka lontarkan, bahkan genggamanpun tak lagi terbalaskan.
Pasca operasi 6 bulan lalu, gadis jangkung itu mengalami pendarahan hebat, yang berakhir menjadi koma tak lagi kembali.
Demi Senja, Jennie mati-matian untuk pulih, dan iya dia buktikan itu sekarang, dia mampu mengurus Senja tanpa bantuan siapapun.
"Senjanya mau di lap dulu Buk Jennie"
"Saya aja sus"
"Ah baik Bu, saya tunggu disini nanti sekalian ganti infus sama selang nasrogastriknya"
"Iya sus"
Meneyentuh Senja adalah kesedihan yang tak bisa Jennie hentikan, dia selalu menangis dan berharap agar anaknya kembali, ibu mana yang bisa biasa saja melihat anaknya sakit seperti ini.
"Buk kalau gak kuat saya aja"