Ada yang berubah, yang paling sakit adalah perasaan, hari ini Senja menemui dirinya tak lagi memikirkan Biru, hatinya tak lagi sakit jika mengenang kisah mereka, telinganya tak lagi luka kala mendengar nama lelaki itu, tubuhnya tak lagi menolak jika semuanya ingin mengungkitnya lagi.
"Atta kamu tu kalau makan diabisin dong"
Lamunan Senja buyar kala teriakan sebal Salsa menggema di telinganya, entahlah semenjak orang tua mereka pergi ke London, Salsa layaknya Bunda kedua untuk Atta, setelah banyaknya rasa sakit yang terjadi Salsa datang mengobati.
"Tan, masa ya dokter Konsultan aku bilang pengen ngajak makan malam?" Atta mengunyah tahunya dengan tidak semangat.
"What? Pasti udah tua renta" jawab Salsa asal.
"Enak aja, masih 30 tahunan"
"15 tahun Atta, seriously?"
"Ye, siapa juga yang mau"
"So?"
"Ya kalau gak diiyain kan nilai aku jelek"
"Astaga"
Senja menggeleng, dia tidak percaya jika adiknya yang selama ini dia kira polos ternyata paling banyak tingkah.