London memasuki musim dingin, pelukan erat Albani seakan menjadi hal candu yang membunuh kebosanan, hari ini lagi dan lagi Jennie mampu menegakan tubuhnya walaupun hanya beberapa saat saja.
Namun berbeda dengan Jennie, Albani mengisyaratkan kebingungan dalam tatap bola matanya, apa yang harus dia jelaskan nantinya kepada Jennie tentang Senja, dia tidak mau kondisi yang istri kembali memburuk.
"Mas" ucap Jennie terbata.
"Huh?"
"Mikirin apa? Kamu kayak banyak masalah"
"Gak, aku cuma mikirin gimana cara kamu sembuh"
Jennie tersenyum, walaupun Jennie tak sepenuhnya percaya namun dia tau pasti ada yang Albani sembunyikan darinya.
"Sayang"
"Iya iya, perasaan aku gak enak dari tadi aku kepikiran anak aku"
"Anak kita"
"Iya maksud aku anak kita"
Ciuman kecil yang Jennie berikan seakan menetralkan sedikit dari rasa takutnya, wajah pucat dengan kepala yang nyaris botak keseluruhan dan di tambah dengan bekas operasi yang menakutkan itu masih membuatnya diliputi dengan ketakutan.