"Sudah sampe Mbak"
"Ini Pak, makasi"
Atta berlari ke pekarangan rumahnya cepat, karena masih hujan, mau tidak mau dia harus rela basah-basahan.
Namun satu yang membuatnya mengerutkan dahi, setahunya mobil jazz putih ini adalah milik seseorang yang pernah ada dalam hidupnya dulu, dan benar plat mobil ini bahkan dia sudah hafal.
"Aku pu...
Atta membeku, ada Emil, Kak Edo dan seorang laki-laki yang seumuran dengan sang Ayah. Ya semenjak berpacaran dengan Atta sikap Ayah Emil kepada laki-laki itu berubah 180⁰, dia lebih baik dan mulai menerima Emil sebagai anaknya, melepaskan segala macam tuduhan kepada Emil atas kematian sang istri begitu saja, mulai memaafkan dan menerima keberadaan Emil di dalam hidupnya.
"Hay sayang duduk dulu, Ayah Emil mau ngomong"
Kejutan. Atta terhenyak kala melihat Emil dengan wajah yang penuh dengan rasa bersalah itu, sepertinya dia sama dengan Atta, mereka terjebak dalam hal ini.
