"Sen..
Langkahnya terhenti kala Biru menarik paksa tubuhnya ke dalam pelukan lelaki itu, lagi dan lagi hatinya terluka, entah sadar atau tidak Jennie sudah bermain-main dengan perasaannya.
"Kecewa?"
"Menurut lo? Apa gue masih bisa biasa aja?"
"Gue juga ngerasain itu"
"Lo bukan gue Bi"
"Siapa bilang gue elo, gue gak perlu jadi elo untuk ngerasa apa yang lo lagi rasain"
"Lo dari keluarga yang menghargai lo, sementar gue..
"Dan gue gak pernah lo hargain, menurut lo gue gak bisa ngerasain hal yang lo rasain?"
Senja terdiam, tatapan Biru seakan menyiratkan kepedihan, dan dia paham betul ini semua karenanya, karena ulahnya.
Lagi dan lagi Senja menangis, dia mulai kehilangan kepercayaannya, mulai kembali merasa hidupnya tidak diinginkan oleh siapa-siapa, mulai tidak lagi merasakan kebahagian yang seperti selayaknya dia rasakan.
"Maaf Bi"
"Gak masalah kalau lo gak akan pernah terima gue Sen, gue tau diri apa arti gue di hidup lo"