"Hayo ngelamun aja lo"
"Astaga Biru, lo kalau ngagetin kira-kira kalau gue jatoh ke bawah trus mati gimana"
"Hehe"
Cengiran Biru cukup membuat Senja merasa lebih baik, hati yang tadinya kesal menjadi sedikit terobati.
"Lagian mikirin apaan ampe malam begini? Belum gajian ye lu, tenang gue traktir"
"Cih, punya duit berapa lo emang?"
"Banyak kalau buat lo sih"
"Gayaan lo"
Senja tersenyum kala Biru mulai memetik gitarnya, melantunkan lagu yang dia ciptakan sendiri, semua orang tau suara Biru adalah salah satu hal terbaik yang pernah terdengar.
"Bi..
"Huh?"
"Kalau lo kecewa, tapi suatu sisi yang buat lo marah adalah nyokap lo sendiri lo kira-kira mau ngapain?"
"Hmm mungkin gue marah, tapi lebih baik gue pendem sendiri, karena gak baik marahan sama orang tua, sesalah apapun Ibuk gue, dia tetap orang tua yang bertaruh nyawa untuk ngelahirin gue."
"Walaupun lo tau dia sebenarnya gak pengen lo ada?"
"Hmm, gue bakal buktiin kalau dia salah"
"Maksud lo?"