"Disini neng?"
"Iya Mas, makasi ya"
Untuk hari yang lalu Senja berterima kasih akan semuanya, mungkin dia juga akan mulai melupakan apa yang pernah terjadi, mulai egois dengan hari lain yang akan dia jalani di kemudian hari.
"Ce..
"Astaga Senja, kenapa basah-basahan?"
"Aku ganggu Cece gak?"
"Gak dong, yuk duduk dulu"
"Ce aku..
"Kamu bisa balik kapan saja kamu mau Sen"
Senja tersentuh, orang yang baru dia kenal bahkan jauh lebih baik dari pada keluarganya sendiri, senyuman tulus Ce Rey cukup menjelaskan bahwa betapa baiknya wanita ini.
"Cece akan dengar semua cerita kamu kalau kamu udah siap untuk cerita, ah kamu kesini mau bantu cece apa mau nangis? Kangen gak ngurus mini market ini? Cece kewalahan tau gak ada kamu, semenjak kamu resign Cece gak mau nyari yang lain, soalnya gak ada yang sejujur kamu"
"Cece gak hanya hibur Aku kan?"
"Gak dong, kerajinan Cece hibur kamu, eh tapi makan dulu mau? Udah malem kan kamu mukanya laper banget"
"Mana ada" sanggah Senja cepat.