"Atta lo gak apa-apa?"
Tiba-tiba dadanya sesak luar biasa, udara yang kering cukup membuat asmanya kambuh, dengan susah payah gadis berbibir hati itu meraih oksigen disekitarnya, menatap dengan sayu semua orang yang ada di depannya, namun tidak dengan seoramg laki-laki yang sedang menggendongnya dengan panik ini, dia melihatnya dengan jelas.
"Inhaler lu mana?"
"Di.. tas" jawab Atta terbata.
"Mana tasnya?"
"Di ke..las"
"Ya Tuhan Atta"
Tidak peduli tatapan aneh orang terhadap dirinya dan Atta, Emil menggendong Atta menuju UKS sekolahnya dan beruntunglah disana ada dokter jaga, setidaknya dia bisa bernafas lega.
"Atta kenapa?"
"Asma dok"
Dengan sigap dokter Siska memberikan oksigen untuk Atthala, dan syukurlah tubuh Atta merespon dengan baik pertolongan itu.
"Kamu lagi olahraga?"
"Iya dok"
"Mintain izin Atta dulu, dia belum bisa lanjut belajar"
"Baik dokter"