Jennie menatap penuh tanya kepada anak sulungnya ini, ini kali pertama Jennie melihat Senja menangis, gadis dingin yang selama ini yang lebih sering terlihat arogan itu menangis, dan semua itu mampu membuatnya bingung.
"Siapa yang buat anak Bunda nangis?"
"Bun...
"Kak, bilang biar Bunda samperin?"
"Dia gak akan ninggalin Kakak kan Bunda?"
"Maksud kamu?"
"Aku sayang sama dia Bunda"
Tangis Senja semakin menjadi, Jennie dilanda kebingungan yang teramat sangat, karena dia benar-benar tidak mengerti hal apa yang membuat Senja begini.
"Siapa Kak? Jangan bikin Bunda bingung dong kamu"
"Theo..
"Theo?"
"Dia kanker Bunda"
"Astaga"
Jennie merasakan hal yang sama, memeluk erat sang buah hati, mungkin semua orang akan mengira Senja adalah pribadi yang dingin dan kuat namun kali ini Jennie mematahkannya, Senja juga sangat rapuh tidak melulu kuat seperti apa yang mereka fikirkan.