"Jennie bangun udah subuh pindah sono lo ke kamar, bisa banget bilang gak bisa tidur tapi malah molor di paha gue"
"Boong lo"
"Dapet duit kali gue boongin lo"
"Anak gue"
"Anak lo masih di perut"
"Huh? Di perut?"
"Ya kan lo hamil lagi Jennie lo lupa?"
"Hamil lagi?"
"Iya, lo lupa?"
"Masa sih?"
"Jennie Alzhaimer Hanin" ingatan itu kembali berputar diotaknya, dan pantas saja Jennie lupa hal ini.
"Tu test pack lo"
"Ya Allah pegang Nin, gue gak mau anak-anak gue liat"
"Bunda...
"Tu Atta tu" ucap Hanin lagi.
"Ya dek"
"Kok Bunda disini?"
Atta memeluk erat Jennie, tapi ada satu yang menggelitik untuknya, dia menyukai bau tubuh Jennie seperti dia menyukai bau tubuh wanita hamil.
"Atta suka bau Bunda, kayak bau Tante Tika"
"Biasanya Atta gak suka farfum Bunda"
"Bukan bukan tapi bau tubuh Bunda, Bunda kayak ibu hamil"
Dan Jennie melupakan kelainan atau fetis yang Atthala derita, dia akan bisa langsung lengket dengan wanita hamil, atau wanita yang dia anggap hamil.