"lo bener Laut"
Malam ini debur ombak memekakan telinga, Laut memfokuskan pandanganya kepada seorang wanita yang berjalan perlahan menuju dirinya.
Lelaki itu tersenyum, dan menepuk pelan batu yang sedang dia duduki memberi isyarat kepada wanita jangkung itu untuk duduk disampingnya.
"Lo dateng lagi?"
"Hmm sesuai perkataan lo, kalau gue setuju sama argument lo gue harus dateng lagi kan?"
"Gue seneng lo sadar lagi"
"Hmm, lo tau gue mungkin gak bisa.. ah maksud gue belum bisa maafin mereka, hanya saja mencoba kayaknya jalan yang terbaik bukan?" Ucap Senja lembut.
"Senja, setiap hal yang menyakitkan tidak akan dengan mudah bisa lo lupakan, memaafkan dan melupakan adalah perkara yang berbeda, layaknya sebuah kaca, jika memaafkan adalah lem untuk merekat kembali, melupakan adalah hasil dari pecahannya, memang bisa diperbaiki tapi hasilnya tidak akan pernah sama lagi"
