Jakarta hujan deras, jalanan banyak ditutup karena banjir, membuat Albani yang sedari tadi ingin segera sampai ke rumah sakit dilanda emosi yang teramat sangat.
"Kamu cari jalan lain cepat"
"Baik Pak"
Dokter yang menangani Senja mengatakan jika gadis itu sudah bisa pulang ke rumah sore nanti, karena kondisinya yang sudah stabil dan hanya tinggal pemulihan pada luka pasca operasi saja.
Namun dering pada gawainya membuyarkan fikirannya tentang Senja, ada nama wakil kesiswaan sekolah anak-anaknya disana, dia sudah bisa menebak jika Mika kembali membuat ulah.
"Hallo...
Rahangnya mengeras kala mendengar penjelasan dari Buk Tias, matanya memerah menahan amarah, ini sudah keterlaluan, anak yang dia besarkan dengan sepenuh hati walaupun nyatanya bukan anak kandungnya itu membuat masalah yang tidak bisa lagi dia tolerir, Mika mencelakai putri kecilnya.
"Baik saya kesana sekarang"
