Malam kembali menjelang, bahkan sudah 3 jam Atthala berdiri di depan pintu ruangannya, melirik siapapun yang ada diluar sana melalui kaca kecil kamar rawatnya, tak ada Jennie disana.
"Bunda marah sama Atta ya Bun?" Gumamnya pelan.
Berulang kali Atta mundar-mandir tidak tau arah, dan sesekali melirik keluar kala mendengar langkah kaki, namun selalu berakhir kecewa karena itu bukan Jennie.
"Aisshh goblok, ya jelas Bunda marah dong Tha, lo aja ngomongnya kasar kayak gitu"
Atta kembali ke tempat tidurnya kala melihat Irene jalan menuju kamarnya, dia tidak ingin diomeli karena turun dari ranjangnya lagi.
"Malam Atta"
"Malam Tante"
"Hmm gini Tante mau bilang, mungkin Bunda kamu untuk beberapa hari ini gak bisa jaga Atta dulu ya"
"Kenapa? Bunda marah ya sama Atta, Tante Atta minta maaf"
"Gak gak, uh gini, Bunda kamu lagi usaha nyari Ayah kamu, jadi dia..
"Tante Atta gak serius, Atta cuma lagi emosi aja bilang kayak gitu demi Allah Tan"
"Atta, boleh Tante ngomong sama kamu?"
