"Beraninya kau menghinaku! Kembali ke sini! Aku akan menamparmu dan membuatmu berlutut di kakiku!" Silvia berbalik dan hendak berlari menerjang Veera yang telah mempermalukannya.
"Ya, Lady, tenangkan dirimu! Tidak baik bertindak impulsif saat kompetisi belum dimulai!"
"Kita akan membalasnya nanti. Untuk sekarang, kau perlu menenangkan amarahmu terlebih dahulu."
Silvia terengah-engah dengan kepala yang terasa panas. Untuk pertama kalinya, dia dipermalukan oleh seorang bangsawan yang bahkan memiliki status keluarga yang lebih rendah darinya. Lady itu bahkan tak segan-segan berkata terus terang padanya di saat semua orang menghormatinya dan memberikan banyak pujian untuknya.
"Apa ada dari kalian yang mengenal Lady itu?" Silvia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Tatapannya begitu tajam seakan ingin mencabik-cabik seseorang untuk melampiaskan amarahnya.