Semakin keras Victor menolak untuk memenuhi perintah dari suara tersebut, semakin besar retakan pada kaca yang menghalangi ingatan Victor.
[ Kasih sayang?! Hahaha! Jangan bercanda akan omong kosong itu! Bencilah dia! Aku hanya memintamu untuk membencinya! ]
Suara itu terdengar tidak lagi bisa bersantai berdebat dengan Victor. Suara yang sebelumnya merujuk pada bisikan setan yang dipenuhi hasutan, sekarang suara itu justru berubah menjadi iblis yang memaksakan kehendak pada para pengikut.
Victor masih bersikeras menolak untuk tunduk pada suara tersebut. "Aku tidak akan pernah menuruti ucapanmu!"
"Urkhh..." Victor menutup mulutnya dengan telapak tangan begitu merasakan perutnya bergejolak seakan bagian dalam tubuhnya telah dihancurkan oleh tangan tak kasat mata.