"Ck, suara ini sangat menggangguku," keluh Elias karena detak jantungnya benar-benar mengacaukan hati dan pikirannya.
Elias yang mencari ketenangan dengan keluar dari istana, justru menjadi lebih tidak tenang setelah bertemu dengan gadis itu. Sang putra mahkota mengacak-acak rambut peraknya yang berada di dalam tudung jubah. Raut wajahnya begitu gelisah dengan perasaan tidak biasa yang merayap di hatinya.
"Sial! Seharusnya aku tetap di istana jika akan berakhir seperti ini!"
Elias terus-terusan mengumpat yang tidak jelas ditujukan pada siapa. Jika dipikir-pikir, gadis bangsawan itu juga tak memiliki kesalahan apapun. Dia tidak lain hanya bersikap ramah pada penolongnya, tetapi yang aneh di sini hanya Elias setelah mendapatkan perlakuan ramah tersebut.