Ursilla meringis merasa bersalah. Untung saja Elias dengan sigap menahannya, jika tidak, Ursilla mungkin akan menderita sakit-sakit di tubuhnya karena terjatuh ke lantai dengan keras. Membayangkan kemungkinan terburuk tersebut membuat tubuhnya bergidik.
Ursilla menundukkan kepala dengan raut sedih, "Maafkan aku, Kak. Aku hanya ingin melihat Ayah dan Master."
Elias menghela napas berat. Dia mengangkat tubuh gadis berusia 8 tahun yang tidak lain adalah adiknya. Elias menggendong Ursilla di bagian depan, menjadikan lengannya sebagai tempat duduk Ursilla.
Diangkat secara tiba-tiba tentu saja membuat Ursilla segera mencari pegangan agar tak jatuh. Ursilla tak menyangka bahwa Elias akan dengan mudah menempatkannya di lengan pria itu.
Ursilla memeluk Elias dengan erat, ngeri membayangkan jika dia terjatuh jika Elias merasa berat saat menggendongnya. "Kak Eli, turunkan aku! Aku ini sudah besar. Bagaimana jika Kak Eli merasa berat saat menggendongku?!"