Tok, tok, tok.
"Putri, waktunya makan. Bisakah Anda membuka pintunya?" Wendy mengetuk pintu dengan perasaan cemas.
Semalam, Ursilla mengurung diri di kamar dan melewatkan makan malam. Lalu, pagi hari juga sama, Ursilla mengunci pintu kamar, membuat para pelayan kesulitan untuk masuk ke dalam kamar tuan putri. Mereka juga tak bisa menerobos masuk kamar tuan putri tanpa izin dari sang raja.
"Putri, tolong buka pintunya. Anda bisa jatuh sakit jika terus-terusan melewatkan jam makan Anda." Wendy kembali membujuk Ursilla, berharap tuan putri tersebut akan mendengarkan permintaannya.
Masih tak ada jawaban dari dalam kamar, hal ini tentunya semakin membuat penghuni Black Rose Palace dilanda kekhawatiran. Jika semua merasa khawatir karena kondisi Ursilla, hanya ada satu orang yang menikmati keadaan tersebut — Emma.