Victor mengecup kening Ursenna, membelai lembut punggung wanita yang dicintainya. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun, Senna. Selama aku masih bernapas, aku akan selalu melindungi mu dan anak-anak kita."
Ursenna memegang erat pakaian suaminya hingga kusut. Wanita yang tengah mengandung tersebut menenggelamkan wajahnya di dada Victor membuat suaminya tak bisa melihat ekspresi yang ditampilkan sang istri. "Ya, Victor. Lindungi anak-anak kita."
Waktu berlalu, dari hari ke hari, Ursenna lebih banyak berubah. Istrinya itu sering kali menghabiskan waktu di kamar sendirian saat Victor disibukkan dengan urusan kerajaan. Ursenna bahkan memiliki kebiasaan baru. Wanita itu mulai menulis di sebuah buku harian.
Victor tak pernah tahu apa isi di dalam buku harian milik Ursenna. Setiap kali Victor bertanya perihal isi buku harian itu, Ursenna akan menjawab bahwa itu hanya catatan-catatan tidak penting miliknya yang tak perlu Victor baca.