Kuda yang ditunggangi Elias berlari dengan cepat meninggalkan istana kerajaan. Sang putra mahkota yang dalam keadaan emosi yang berkecamuk, tak memiliki tujuan yang jelas akan kepergiannya yang tanpa rencana kali ini.
Elias memutuskan untuk pergi ke ibu kota kerajaan karena hanya tempat itu yang memiliki banyak orang untuk menyembunyikan keberadaannya. Laju kuda perlahan menjadi pelan begitu berbaur dengan warga yang berlalu-lalang memenuhi jalanan.
Kios-kios yang tak terhitung jumlahnya berjejeran rapi menyusuri jalanan ibu kota yang selalu ramai. Beberapa orang dengan kesadaran yang tinggi memilih untuk menyingkir dari jalanan begitu melihat seekor kuda yang lewat. Adapun kereta-kereta dari para bangsawan yang akan menghadiri pesta kedewasaan Elias, sudah mulai berdatangan.