Mata Sapta menatap Jodi, sangat terlihat di mata Sapta bahwa dia sangat ingin menyerang lawannya ini kapan saja, dia tidak akan membuat Jodi merasa puas kali ini.
"Aku akui, aku punya orang yang selalu mendukungku di belakang layar, ya, ada orang lain, aku hanya senjata, jangan terus begini!" Teriak Jodi.
"Kau mengakui bahwa ada orang lain yang menjadi dalang dari kejadian ini, dan aku akan memperlakukanmu seperti aku memperlakukan orang lain. Jika aku tidak peduli padamu, aku sudah akan membuatmu babak belur sedari tadi."
Tangan Jodi mengepal erat. Apa yang dilakukan pria ini? Ini bukan lagi penindasan yang kejam, ini jenis penindasan paling kejam dan paling halus yang pernah Jodi terima. Sapta ingin membuat Jodi memahami bahwa dia sedang memprovokasi dirinya, bukan? Jika Sapta berhasil memprovokasi Jodi, maka Sapta telah mencapai tujuannya, bukan? Sial.
"Ada apa? Kenapa melihatku seperti ini?"