Sapta masih memandang pria yang tadi berusaha menyerangnya dengan acuh tak acuh. Sapta memandang orang lain dengan perasaan dia seperti sedang semut. Tidak masalah bagi Sapta, apapun trik yang digunakan oleh lawannya, Sapta sungguh tidak masalah dengan semua itu. Sapta bisa melihat trik apa yang bisa lawannya mainkan, hanya perasaan yang dihadirkan orang lain sekarang. Sungguh, saling melawan satu sama lain adalah satu hal yang menyenangkan bagi Sapta, dan tidak ada kesulitan sama sekali yang berarti untuk mengalahkan sang lawan.
Pria itu sangat tidak bahagia. Hal yang sama bagi pria ini untuk melihat dirinya sendiri dengan acuh tak acuh sehingga dia jelas tidak menempatkan dirinya di dalam hatinya. Sial, mengapa orang lain seperti pasangan?
"Kenapa kamu melihatku seperti ini?" Sapta bertanya sambil melihat pria itu.