Sapta menatap pria itu dengan tatapan seperti itu. Pria itu tidak tahu apa yang Sapta pikirkan. Pria itu juga tidak tahu apakah Sapta ingin pria itu mengetuk lagi atau tidak. Bagaimana jika Sapta tidak ingin pria itu mengetuk lagi? Lalu, pria ini tidak tahu harus berbuat apa, rasanya seperti sudah tidak ada harapan dalam hidup.
"Oke, aku memberimu kesempatan, um, kamu bisa mengetuk lagi. Aku pikir kamu akan mengetuk dengan benar, jika kamu masih berlaku seperti orang gila, aku benar-benar tidak akan membiarkanmu pergi dengan mudah!" Kata Sapta.
Pria itu mengangguk.
Dengan persetujuan di antara mereka berdua, Sapta segera menutup pintu.
Kali ini pria itu sangat sopan saat mengetuk pintu pintu rumah Sapta. Mendengar suara itu, dia tahu itu adalah suara yang lembut.
Apa hasilnya?
"Pergilah!" Jawaban Sapta datang saat ia membuka pintu untuk pria yang sudah mengganggu paginya itu.
