Sapta sengaja menstimulasi pihak lain. Jika pihak lain tidak meminta maaf dengan tulus, ia akan marah pada saat itu. Di bawah kemarahan seperti itu, ia akan langsung menyerang pihak lain tanpa ampun. Itu adalah untuk memberi tahu pihak lain seberapa baik Sapta.
Akibatnya, prajurit itu hanya menatap Sapta dengan mata penuh kebencian, tapi dia tidak melakukan apapun.
"Penampilan ini penuh dengan kebencian, itu berarti kamu enggan melakukannya. Oke, aku tidak bisa melepaskanmu bahkan jika kamu melihatku seperti itu!" Sapta akan segera bergerak, dan dia akan menyerang ke arah pihak lain.
Prajurit itu menutup matanya, bukankah pihak lain mengatakan soal caranya melihat? Maka dia akan selesai tanpa melihatnya sama sekali! Dia tidak melihat pada pihak lain, bagaimana pihak lain bisa berkomentar soal matanya?
Sapta tidak berharap pihak lain akan menanggapi dengan cara seperti itu.